Selasa, 16 Desember 2014

jurnal Film Into The Wild and Dead Poets Society


Nama     : Fiqiyah Nurhasanah 
Kelas      : BSI-1B
NIM       : 1145030060

Pertemuan ke-15

Introduction to Literary Analysis Genre and Plot, Film Into The Wild by Sean Penn and Dead Poets Society by Peter Weir.
1.      Pengertian Film
      Film adalah gambar hidup yang juga sering disebut sebagai movie. Film secara kolektif sering disebut sebagai sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematic atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, bisa dikenal di dunia para sineas sebagai seluloid.
      Definisi film menurut UUD 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukan dan/atau ditayangkan dengan system proyeksi mekanik, elektronik, dan /atau lainnya.
2.      Genre Film
a.       Drama
      Genre ini lebih kepada human interest yang bertujuan mengajak penonton ikut merasakan kejadian yang dialami tokohnya, sehingga penonton merasa seakan-akan berada di dalam film tersebut. Tidak jarang penonton yang merasakan sedih, senang, kecewa, kesal, dan sebagainya.
b.      Action
      Genre action mengetengahkan adegan-adegan perkelahian, pertempuran dengan senjata, atau kebut-kebutan kendaraan antara tokoh yang baik (protagonist) dengan tokoh yang jahat (antagonis), sehinga penonton itu merasakan ketegangan, was-was, takut, bahkan bisa ikut bangga akan kemenangan si tokoh.

c.       Komedi
      Genre komedi intinya adalah mengetengahkan tontonan yang membuat penonton tersenyum, bahkan tertawa terbahak-bahak. Film komedi berbeda dengan lawakan, karena film komedi tidak harus dimainkan oleh pelawak, tetapi biasa dimainkan oleh tokoh yang lucu.
d.      Tragedy
      Film yang bergenre tragedy, umumnya menengahkan kondisi atau nasib yang dialami oleh tokoh utama tersebut. Nasib yang dialaminya biasanya membuat penonton merasa kasihan, prihatin, atau iba.
e.       Horror
      Film yang bergenrekan horror selalu menampilkan adegan-adegan yang menyeramkan sehingga membuat penonton merasa merinding karena ketakutan. Hal ini karena film horror sering berkaitan dengan hal-hal yang berbau mistik.
f.       Adventure
      Adventure adalah film yang menitik beratkan pada sebuah alur petualangan yang sarat dengan teka teki dan tantangan dalam berbagai adegan.
g.      Animation
      Animation adalah jenis film kartun animasi dengan berbagai alur cerita yang dibawakan. Biasanya genre ini memiliki subgenre hamper sama dengan genre utama film non animasi.
      Dulu genre ini hanya bisa dinikmati oleh anak-anak, tapi para produksi genre ini membuat suatu gebrakan yang pada intinya sekarang bisa dinikmati oleh semua kalangan.
h.      Biography
      Biography adalah jenis film yang mengulas sejarah, perjalanan hidup, atau karir seseorang atau tokoh, rasa atau kebudayaaan ataupun kelompok.
i.        Documentary
      Documentary adalah film yang berisi tentang kejadian dan peristiwa yang terjadi secara nyata.
        Genre pada film “Into The Wild” karya  Sean Penn termasuk pada genre Adventure, karena di filmnya menjelaskan tentang petualangan tokoh utama, dan bisa juga tergolong pada genre Biography, karena di film ini juga menjelaskan tentang si tokohnya itu. Genre pada film “Dead Poets Society” karya Peter Weir termasuk pada genre Drama.
3.      Plot
      Yelland (1930) mendefinisikan istilah ini dengan ‘kerangka cerita atau rangkaian peristiwa-peristiwa’. Dengan kata lain plot adalah suatu urutan cerita atau peristiwa yang teratur atau terorganisasi. Plot semacam ini hanya bisa kita jumpai dalam novel bukan didalam kehidupan sehari-hari. Hidup memiliki cerita, tetapi novel memiliki cerita dan plot.
       Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh pelaku dalam suatu cerita. (Siswanto. 2008. )
Macam-macam plot atau alur itu ada 8 yaitu :
a.       Alur maju atau progresif, yaitu pengungkapan cerita lebih dari sudut peristiwa-peristiwa yang terjadi dari masa kini ke masa yang akan datang.
b.      Sorot balik atau regresif, yaitu pengungkapan cerita dari sudut peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya atau masa lampau ke masa kini.
c.       Alur campuran, yaitu pengungkapan cerita yang kadang-kadang dijalin atas peristiwa yang terjadi di masa kini dan masa lampau.
d.      Alur erat, yaitu hubungan peristiwa yang satu dengan yang lainnya organik sekali. Tidak ada satu peristiwa pun yang dapat dihilangkan.
e.       Alur longgar, yaitu dalam alur longgar hubungan antara peristiwa tidak sepadu sehingga ada kemungkinan untuk menghilangkan salah satu peristiw, tanpa merusak keutuhan cerita.
f.       Alur tunggal, yaitu hanya menceritakan satu episode kehidupan.
g.      Alur ganda, yaitu menceritakan lebih dari satu cerita.
h.      Alur menanjak, yaitu jalan cerita terus menaik, tanpa turun, tanpa ada peleraian sampai puncak cerita.
        Dalam film “Into The Wild” alurnya maju mundur karena terlihat diawalnya sudah berada di Alaska dan mundur lagi ketika Crish di Wisuda. Dalam film “Dead Poet’s Society” itu alurnya maju karena tidak ada adegan yang flashback.



Daftar Pustaka
Baksin, Askurifai, Membuat Film Indi Itu Gampang, Katarsis, Bandung, 2003
Nurgiyantoro, Burhan. 1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Kita Bisa Menaklukannya

Halo gengs apa kabs today? udah lama uni ngga ngepost, bingung sih mau ngeposting apa soalnya yaa gitulah yah biasa orang yang so sibuk tea...