Nama : Fiqiyah Nurhasanah
Kelas : BSI-1B
NIM : 1145030060
Pertemuan
ke-15
Introduction
to Literary Analysis Genre and Plot, Film Into The Wild by Sean Penn and Dead
Poets Society by Peter Weir.
1.
Pengertian
Film
Film
adalah gambar hidup yang juga sering disebut sebagai movie. Film secara
kolektif sering disebut sebagai sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata
kinematic atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan
selulosa, bisa dikenal di dunia para sineas sebagai seluloid.
Definisi
film menurut UUD 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan
media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas
sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video,
dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan
ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan
atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukan dan/atau ditayangkan dengan system
proyeksi mekanik, elektronik, dan /atau lainnya.
2. Genre Film
a. Drama
Genre ini
lebih kepada human interest yang bertujuan mengajak
penonton ikut merasakan kejadian yang dialami tokohnya, sehingga penonton
merasa seakan-akan berada di dalam film tersebut. Tidak jarang penonton yang
merasakan sedih, senang, kecewa, kesal, dan sebagainya.
b. Action
Genre action mengetengahkan adegan-adegan perkelahian,
pertempuran dengan senjata, atau kebut-kebutan kendaraan antara tokoh yang baik
(protagonist) dengan tokoh yang jahat (antagonis), sehinga penonton itu merasakan
ketegangan, was-was, takut, bahkan bisa ikut bangga akan kemenangan si tokoh.
c. Komedi
Genre
komedi intinya adalah mengetengahkan tontonan yang membuat penonton tersenyum,
bahkan tertawa terbahak-bahak. Film komedi berbeda dengan lawakan, karena film
komedi tidak harus dimainkan oleh pelawak, tetapi biasa dimainkan oleh tokoh
yang lucu.
d. Tragedy
Film yang
bergenre tragedy, umumnya menengahkan kondisi atau nasib yang dialami oleh
tokoh utama tersebut. Nasib yang dialaminya biasanya membuat penonton merasa
kasihan, prihatin, atau iba.
e. Horror
Film yang
bergenrekan horror selalu menampilkan adegan-adegan yang menyeramkan sehingga
membuat penonton merasa merinding karena ketakutan. Hal ini karena film horror
sering berkaitan dengan hal-hal yang berbau mistik.
f. Adventure
Adventure
adalah film yang menitik beratkan pada sebuah alur petualangan yang sarat
dengan teka teki dan tantangan dalam berbagai adegan.
g. Animation
Animation
adalah jenis film kartun animasi dengan berbagai alur cerita yang dibawakan.
Biasanya genre ini memiliki subgenre hamper sama dengan genre utama film non
animasi.
Dulu
genre ini hanya bisa dinikmati oleh anak-anak, tapi para produksi genre ini
membuat suatu gebrakan yang pada intinya sekarang bisa dinikmati oleh semua
kalangan.
h. Biography
Biography
adalah jenis film yang mengulas sejarah, perjalanan hidup, atau karir seseorang
atau tokoh, rasa atau kebudayaaan ataupun kelompok.
i.
Documentary
Documentary
adalah film yang berisi tentang kejadian dan peristiwa yang terjadi secara nyata.
Genre
pada film “Into The Wild” karya Sean
Penn termasuk pada genre Adventure, karena di filmnya menjelaskan tentang
petualangan tokoh utama, dan bisa juga tergolong pada genre Biography, karena
di film ini juga menjelaskan tentang si tokohnya itu. Genre pada film “Dead
Poets Society” karya Peter Weir termasuk pada genre Drama.
3. Plot
Yelland (1930) mendefinisikan istilah ini
dengan ‘kerangka cerita atau rangkaian peristiwa-peristiwa’. Dengan kata lain
plot adalah suatu urutan cerita atau peristiwa yang teratur atau terorganisasi.
Plot semacam ini hanya bisa kita jumpai dalam novel bukan didalam kehidupan
sehari-hari. Hidup memiliki cerita, tetapi novel memiliki cerita dan plot.
Alur adalah rangkaian cerita yang
dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang
dihadirkan oleh pelaku dalam suatu cerita. (Siswanto. 2008. )
Macam-macam
plot atau alur itu ada 8 yaitu :
a.
Alur maju atau progresif, yaitu
pengungkapan cerita lebih dari sudut peristiwa-peristiwa yang terjadi dari masa
kini ke masa yang akan datang.
b.
Sorot balik atau regresif, yaitu
pengungkapan cerita dari sudut peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelumnya atau
masa lampau ke masa kini.
c.
Alur campuran, yaitu pengungkapan cerita
yang kadang-kadang dijalin atas peristiwa yang terjadi di masa kini dan masa
lampau.
d.
Alur erat, yaitu hubungan peristiwa yang
satu dengan yang lainnya organik sekali. Tidak ada satu peristiwa pun yang
dapat dihilangkan.
e.
Alur longgar, yaitu dalam alur longgar
hubungan antara peristiwa tidak sepadu sehingga ada kemungkinan untuk
menghilangkan salah satu peristiw, tanpa merusak keutuhan cerita.
f.
Alur tunggal, yaitu hanya menceritakan
satu episode kehidupan.
g.
Alur ganda, yaitu menceritakan lebih
dari satu cerita.
h.
Alur menanjak, yaitu jalan cerita terus menaik,
tanpa turun, tanpa ada peleraian sampai puncak cerita.
Dalam
film “Into The Wild” alurnya maju mundur karena terlihat diawalnya sudah berada
di Alaska dan mundur lagi ketika Crish di Wisuda. Dalam film “Dead Poet’s
Society” itu alurnya maju karena tidak ada adegan yang flashback.
Daftar Pustaka
Baksin, Askurifai, Membuat Film Indi Itu Gampang,
Katarsis, Bandung, 2003
Nurgiyantoro,
Burhan. 1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar