Sabtu, 17 Desember 2016

Perkembangan Sastra Islam di Andalusia

ok kita sekarang akan membahas mengenai perkembangan sastra islam di Andalusia. ini terkait dengan mata kuliah Holiew di semester lima jurusan bahasa dan sastra inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung semoga bermanfaat.

A.   
Islam masuk di Andalusia
Andalusia yang semula bernama Vandal pada abad ke-2 sampai ke-5 Masehi merupakan wilayah kekuasaan Romawi, tapi kemudian ditaklukan oleh bangsa Vandal pada awal abad ke-5 Masehi. Setelah itu datanglah bangsa Gothia ke Andalusia memerangi bangsa Vandal dan menguasai Andalusia. Pada Awalnya bangsa Gothia ini kuat sekali tapi kemudian banyak perpecahan dan menyebabkan kemunduran kerajaan itu.
Kemudian setelah Witiza, raja Gothia meninggal digantikan oleh Roderick. Kenaikan Roderick ini tidak disukai oleh putra Witiza, dan untuk merebut kekuasaan mereka bekerja sama dengan Graf Julian yang meminta bantuan pada Musa bin Nushair, gubernur Muawiyah di Afrika. Musa kemudian minta ijin pada Khalifah walid bin Abdul Malik yang berkedudukan di Damascus, dan segera dikirmlah pasukan sebanyak 500 orang dibawah pimpinan Tharif bin Malik untuk menyerbu Spanyol. Setelah kemenangan pasukan ini, Musa mengirimkan pasukan gerak cepat di bawah komando Thariq bin Ziyad, yang kemudian terkenal dengan selat Gibraltar atau Jabal Thariq.
Mendengar kemenangan Thariq,
Musa akhirnya tertarik untuk melakukan penyerangan terhadap Spanyol. Jika Thariq menaklukan kota bagian barat maka Musa menaklukan bagian timur seperti Sevilla, Marida, dan Toledo. Dan setelah keduanya bergabung mereka menaklukan Aragon, Castilia, Katalona, Saragosa dan Barcelona hingga ke pegunungan Pyrenia. Hingga akhirnya Musa wafat di penjara akibat korban sepucuk surat.
Setelah jatuhnya wilayah Andalusia ke tangan pemerintahan Daulah Umayyah, diperkirakan terdapat enam orang gubernur yang bertugas mewakili pemerintahan Umayyah di Damaskus, mereka adalah:
  1. Abdul Aziz bin Musa bin Nushair, yang berkuasa selama 2 tahun (715-717 M). Pada masa ini dapat dikuasai beberapa wilayah seperti Evora, Santarem, Cainbra, Malaga, dan Ellira.
  2. Ayub bin Habib, pada masa pemerintahannya Cordova dijadikan sebagai pusat pemerintahan.
  3. Al-Harun bin Abdurrahman al-Tsafiqi (716-719 M)
  4. Saman bin Malik Al-Chaulanyn (719-721 M)
  5. Anbasah (723-726 M), pada masa pemerintahannya ia berhasil menguasai wilayah Gallia, Setpimia dan terus ke lembah sungai Rhone.
  6. Abdul Rahman al-Ghafiqi (730 M), pada masa ini ia dapat menguasai Hertongdom dan Aquitania yang termasuk wilayah kekuasaan Prancis.
B.     Perkembangan Kota dan Seni Bangun
Ketika Al-Dakhil berkuasa, Cordova menjadi ibu kota Negara. Ia membangun kembali kota ini dan memperindahnya, serta membangun benteng di sekeliling kota dan istananya.Sepeninggal al-Dakhil, Cordova terus berkambang dan menjadi salah satu kota terkemuka di dunia.Peninggalan al-Dakhl yang kini masih tegak berdiri adalah Masjid Jami Cordova.
  1. Pada masa Hisyam 1 dimana ia memugar kembali jembatan tua yang dibangun oleh al-khaulani, di samping menanbah bangunan-bangunan megah dan taman-taman yang indah. Pemugaran selanjutnya dilakukan pada masa Al-Mustanshir dan Al-Manshur.
  2. Pada masa Al-Mustanshir dan Al-Mu’ayyah yang merupakan perkembangan paling pesat yang terjadi pada saat itu dimana pusat kota yang dikelilingi oleh tembok dengan tujuh pintu gerbangnya, pada waktu itu sudah berada di tengah, karena berkembangnya daerah pinggiran di sekitarnya.
Kebanggaan Cordova tidak lengkap tanpa:
  1. Al-Qashr al-Kabir adalah kota satelit yang dibangun oleh Ad-Dakhil dan disempurnakan oleh beberapa orang penggantinya.
  2. Al-Rushafah Adalah sebuah istana yang dikelilingi taman yang luas dan indah, yang dibangun al-Dakhil disebelah barat laut Cordova.Istana ini mencontoh bentuk istana dan taman Rushafah yang pernah dibangun oleh nenek moyangnya di Syria.
  3. Masjid Jami’ Cordova
  4. Jembatan Cordova
  5. Al-Zahrar
Dibangun al-Nashir di sebuah bukit di pegunungan Sierra Morena sekitar tiga mil di sebelah utara Cordova.Kemegahan al-Zahra hampir menyamai al-Qashr al-kabir.Termasuk keistimewaan al-Zahra  ialah kolam-kolam marmer buatan konstantinopel berukir aneka macam bentuk, sebagian diantarannya berlapis emas. Kecuali membangun al-Zahra, al Nashir membangun saluran air yang menembus gunung sepanjang 80 km, karena Wadi al-Kabir yang mengaliri al-Zahra dan Cordova pada musim kemarau airnya tidak bisa diminum
  1. Al-Zahirah
Dibangun Al-Manshur di pinggir Wadi Al-Kabir, tidak jauh dari Cordova. Didalamnya dibangun istana besar dan indah tempat kediaman al-Manshur, gedung-gedung pemerintahan, gudang makanan dan gudang  senjata, tempat tinggal para menteri, perwira militer, dan pegawai tinggi lainnya.
Sebagaimana halnya al-Zahra, al-Zahirah dilengkapi taman-taman indah, pasar-pasar, took-toko, masjid-masjid, dan bangunan umum lainnya. Perkembangan al-Zahirah begitu pesat, sehingga pada satu sisinya kemudian bersambung dengan Cordova, sedang sisinya yang lain bersambung denagn al-Zahra yang dalam perkembangan selanjutnya telah  menjadi bagian depan kota Cordova.
C.     Perkembangan Bahasa dan Sastra Arab
Bahasa Arab masuk ke Andalusia bersamaan dengan masuknya Islam ke daratan itu.Syalibi yang mengutip keterangan Nicholson menyatakan bahwa pada permulaan abad IX M bahasa arab sudah menjadibahasa resmi di Andalusia. Sejalan dengan perkembanga bahaAsa arab, berkembang pula kesusastraan Arab yang dalam arti sempit, disebut adab, baik dalam bentuk puisi maupun prosa.
Diantar jenis prosa adalah khithabnah, tarrasul, maupun karta fiksi lainnya.Menurut Amer Ali”Orang –arang Arab Andalusia adalah penyair-penyair alam.Mereka menemukan bermacam jenis puisi, yang kemudian dicontoh oleh orang-orang Kristen di Eropa selatan.
Diantara sastrawan terkemuka  Andalusia adalah:

  1. Abu Amr Ahmad ibn Muhammmad ibn Abd Rabbih. Ia menekuni ilmu kedokteran dan musik, tetapi kecenderungan lebih banyak kepada sastra dan sejarah.Ia semasa dengan empat orang khalifah Umayyah yang bagi mereka telah ia gubah syair-syair, sehingga ia memperoleh kedudukan terhormat di istana.
  2. Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid. Baik prosa maupun puisi, hanya beberapa potong saja yang ditemukan
  3. Ibn Hazm orang penyair sufi yang banyak mengubah puisi-puisi cinta. Isi-puisi yang dihimpun dalam antologi Permata seorang dara, berisi gambaran aspek-aspek percintaan dari pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain
  4. Muluk al-thawaif dianggap penyair  paling besar di Andalusia pada masa itu. Seirama dengan perkembangan syair, berkembang pula music dan seni suara.Hasan Ibn Nafi’ yang lebih dikenal dengan panggialn Ziryab mempunyai keahlian dalam seni musik dan tarik suara, pengaruhnya masih membekas sampai sekarang, bahkan dia dianggap peletk dasar dari musik Spantol modern.

Tidak ada komentar:

Kita Bisa Menaklukannya

Halo gengs apa kabs today? udah lama uni ngga ngepost, bingung sih mau ngeposting apa soalnya yaa gitulah yah biasa orang yang so sibuk tea...